Solusi Kekeringan, Banjir dan Kemiskinan di Ponorogo

Untukmu Ponorogo
Oleh Supriyadi


Ponorogo Kota Reog karena seni reognya yang terkenal hingga ada festifal reog Indonesia setiap tahun pada bulan Muharam. Ponorogo kota santri karena banyak pesantren di Ponorogo, Pondok Modern Gontor, Pesantren Ar Risalah, Pesantren Darul Huda Mayak, Pesantren Wali Songo Ngabar, Pesantren Tegal Sari, Pesantren Putri Al Mawaddah, Pesantren Al-Iman, Pesantren Darul Fikri, Darut Taqwa, Qurrota A'yun, Al Hasan dan masih banyak yang lainnya. Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro pernah nyantri di Ponorogo. Hidayat Nurwahid mantan Ketua MPR juga pernah nyantri di Ponorogo.

Akhir-akhir ini Ponorogo juga di kenal karena adanya musibah kekeringan, banjir dan kemiskinan. Nampaknya selalu ada musibah ini tiap tahun. Sebagai warga Ponorogo yang lahir dan besar di Ponorogo izinkan saya memberikan usulan untuk masyarakat dan Pemerintah Ponorogo melalui tulisan ini. Menurut saya ada beberapa solusi untuk beberapa masalah yaitu kekeringan, banjir dan kemiskinan.

Solusi kita awali dari rumah kita

Masalah ini sebenarnya diawali dari rumah kita. Lihat rumah kita apakah semua bersih karena di cor atau dikeramik? Kemana air hujan mengalir keselokan atau ke dalam tanah kita? Adakah tanaman dirumah kita? Kalau ada tanaman,  dipot atau ditanam langsung ditanah? Adakah berbuah?  Enak dimakan?

Kalau jawabannya : rumah kita bersih karena semua di plester, di cor atau dikeramik maka ketika hujan turun air akan langsung mengalir ke selokan, tidak meresap ke tanah, kemudian ke sungai kalau semua, sebagian besar rumah seperti ini maka akan menambah debit air sungai, kalau sungai tidak bisa menampung maka terjadi banjir.

Kalau jawaban selanjutnya, rumah kita tidak ada tanaman karena semua sudah di tutup plaster atau di keramik. Kalaupun ada tanaman ada di dalam pot. Tanaman yang ada hanya untuk hiasan tidak bisa dimakan dan tidak bisa jadi pakan ternak. Maka ini salah satu sebab juga, rumah jadi panas tidak ada peneduh, tidak ada air meresap, tidak ada makanan dari tanaman yang ada, tidak ada penghasilan dari sekeliling rumah kita dari tanaman.

Kalau tidak ada resapan air hujan trus dari mana sumber air sumur? Dari septic tank WC rumahmu dan dari septic tank WC tetangga

Trus kudu piye? Solusine opo?

Pembuatan biopori atau sumur resapan, kolam ikan dengan dasar tanah disetiap rumah bisa jadi solusi. Memanen air hujan, menampung, mengalirkan ke sumur resapan atau bio pori dan meresapkan sebanyak mungkin ditanah rumah kita jadi solusi kekeringan dan banjir. Jangan biarkan air hujan mengalir cepat keselokan dan sungai. Air hujan yang banyak kita panen pada musim penghujan bisa kita gunakan untuk menanam, memelihara ikan atau kebutuhan rumah kita.

Hujan adalah berkah yang Allah turunkan dari langit. Harus kita syukuri, gunakan sebaik-baiknya, jangan diingkari atau disiakan atau dibiarkan, bahkan di omeli, dikeluhkan hingga menjadi azab bencana banjir.

Menanam Tanaman buah yang bisa dimakan di sekeliling rumah. Tanam tanaman yang bisa dimakan atau dijadikan pakan ternak kita di sekeliling rumah. Adanya tanaman di sekeliling rumah kita bisa jadi tanda adanya keberkahan rumah kita. Lihat kisah Negeri Saba yang diberkahi Baldatun Toyyibatun wa Robbun Gofur. Yang di kanan kirinya ada kebun kebun berisi tanaman yang bisa di makan.  Bila rumah kita dikelilingi tanaman yang berbuah yang bisa dimakan, bisa dimakan ternak hewan dan burung semoga saja rumah kita termasuk rumah yang diberkahi.

Tapi sebaliknya bila rumah kita tidak ada satupun tanaman dirumah kita atau kalaupun ada anya hiasan yang tidak bisa dimakan manusia, hewan atau burung, bisa jadi rumah kita tidak diberkahi. seperti kisah Negeri Saba ketika ingkar, kufur nikmat maka datang banjir, kemudian negeri itu di tumbuhi tanaman berduri yang tidak enak dimakan.

Segera tanami sekeliling rumah kita, kiri kanan jalan komplek kita, sekeliling masjid, sekolah tempat umum dan sekeling kantor kita dengan tanaman yang enak bisa dimakan atau bisa untuk pakan ternak. Ganti tanaman yang kurang manfaatnya dengan  tanaman yang enak bisa dimakan atau bisa untuk pakan ternak.

Kalau nanti panen terus dicuri orang, dipetik orang, dimakan kambing, codot kelelawar piye?
Baru mau nanam sudah pelit, coba simak yang dibawah ini

Ada sebuah hadist yang isinya: apasaja yang kamu tanam kemudian dimakan manusia, hewan dan burung maka menjadi sedekah bagimu

Perumpamaan orang yang bersedekah seperti sebutir biji yang tumbuh jadi tujuh tangkai setiap tangkai berisi seratus biji. Satu jadi 700

Kalau setiap rumah melakukannya di Ponorogo insya Allah kekeringan dan banjir akan berkurang. Panen buah disekeliling rumah bisa menambah pangan, pendapatan atau bisa menjadi pakan ternak kita. Ini langkah yang bisa dilakukan dirumah masing masing.

Memanfaatkan berkah dari langit berupa air hujan 

Ketika berkah turun dari langit berupa hujan kita menanam biji bijian dan tanam-tanaman. Maka Allah akan menumbuhkan dengan air hujan itu biji bijian dan tanam-tanaman. Kebun kebun yang lebat Jannatun alfafa. Kurma,  anggur, zaitun, tin, pisang ,  buah buahan dan biji bijian, juga rerumputan. Itu semua untuk kesenanganmu dan untuk hewan ternakmu, untuk manusia, untuk kita semua.

Ketika hujan turun kita ngapain?  Nonton, mengeluh, kebanjiran, atau menanam? Bisakah apa yang kita tanam dimakan manusia, hewan atau burung?

Mari kita tanam tanaman yang bermanfaat bernilai tinggi tanaman yang enak bisa dimakan atau bisa untuk pakan ternak. Sehingga satu saat nanti Ponorogo berlimpah buah buahan, makanan dan pakan ternak, hinga hidup kita sejah tera.

Solusi selanjutnya;

Perbaiki pola pertanian di Ponorogo

Pola monokulture tanaman semusim menjadi salah satu penyebab kekeringan dan kemiskinan bagi petani. Hamparan padi sejauh mata memandang, hamparan tebu, jagung, kedelai sudah biasa tampak di Ponorogo. Dimana salahnya? Dulu saya menganggap ini biasa saja. Tetapi setelah lama belajar maka ini masalah. Lihat ketika musim kemarau. Lahan yang sebelumnya hijau dengan padi, jagung kedelai jadi gersang, kering, tandus dan retak retak karena kekeringan. Tapi disisi lain masih ada tanaman buah yang masih hijau dan berbuah.

Tumpangsari tanaman Buah tahunan bernilai tinggi pada lahan sawah dan ladang di Ponorogo bisa jadi solusi kekeringan dan Pengentasan kemiskinan petani. Tanaman buah tahunan memiliki daya serap air dan daya simpan air yang lebih baik daritanaman semusin. Panen buah setahun sekali atau dua kali setahun dapat menambah pendapatan petani dari lahan yang sama. 

Beternak

Beternak unggas ayam, kalkun, itik , domba, kambing, sapi untuk sumber pupuk, sumber protein, jadi tabungan, sumber penghasilan. Beternak akan mendukung kemajuan pertanian. Menghijaukan Ponorogo dengan tanaman yang bisa dimakan dan atau menjadi pakan

Sekian dulu, Bersambung Insya Allah. semoga bisa bahas ditail tentang ternak, peran pemerintah dan dunia pendidikan