Beberapa tahun setelah masa kejayaannya itu, hama penyakit menyerang perkebunan cabai Malin. Roda bisnis ayah dari lima orang anak ini berubah drastis. Panen tak bisa diselamatkan dan Malin merugi besar. Bermodal sisa laba kebun cabai sebesar Rp 9 juta, Malin banting stir menjadi peternak.
Malin peternak yang rajin menimba ilmu, baik dari buku, majalah, penyuluh maupun peneliti. Awalnya dia menanam lahannya dengan rumput, membuat kandang kapasitas 12 ekor dan sumur. Karena modal habis dia memelihara 2 ekor sapi punya orang dengan sistem bagi hasil. Alhamdulillah hasilnya bagus dan dapat keuntungan yang baik, semakin lama semakin berkembang.