Memulai Bertani dan Beternak dengan Iqra' Bismirabbikalladzii Khalaq

Awali dengan niat yang ikhlas karena Allah. Menanam berarti melaksanakan perintah Allah untuk memakmurkan bumi. Setiap amal tergantung niatnya. Mengawalinya dengan ikhlas karena Allah, melaksanakan perintah Nya memakmurkan bumi, dan mengharapkan ridho dari Allah. Niat yang benar sangat menentukan keberhasilan usaha kita. Kita akan lebih bersemangat berusaha maksimal karena tidak hanya panen buah yang diharapkan tapi juga panen pahala dan surga yang telah dijanjikan Allah. 


Niat yang benar juga membuat kita lebih sabar atas beratnya usaha merawat hingga memanen hasilnya. Kalaupun gagal panen maka usaha kita tetap bernilai, panen sebelum panen. Apa yang kita tanam kemudian dimakan manusia, hewan dan burung maka jadi sedekah bagi kita. Perumpamaan sedekah seperti satu biji yang tumbuh menjadi tujuh tangkai, masing masing 100 biji. 1 jadi 700. 


Awali dengan belajar ilmu yang benar sesuai petunjuk Allah Swt. (Al-`Alaq):1 - Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Ilmu yang tidak benar membuat kita merasa memakmurkan bumi, memperbaiki bumi, tidak membuat kerusakan di bumi tetapi ternyata kita termasuk orang yang membuat kerusakan di bumi tanpa kita sadari. Bertani tapi justru merusak bumi. Semoga kita tidak termasuk golongan manusia yang membuat kerusakan di bumi

Tumpang Sari Padi dengan Tanaman Buah dan Tanaman Lainnya


Tumpang sari padi dengan tanaman buah dan tanaman lainnya. Pemanfaatan pematang untuk tanaman pangan atau pakan. Dengan pola ini petani bisa panen padi, buah, pakan ternak. Bila salah satu gagal panen kita masih ada panen komoditi lain. 
Dengan adanya tanaman tahunan sawah selalu ada tanaman yang menghasilkan dan tidak perlu menanam setiap musim. Dengan variasi tanaman ditahan pertanian maka akan menghasilkan hasil lebih banyak. 

Adanya tanaman pakan di pematang sawah, menjamin ketersediaan pakan yang cukup dan terjamin kualitas untuk ternak. Dengan begitu tercipta pola integrasi tanaman dan ternak. Perkembangan ternak juga bisa lebih baik dengan pola ini.
Dengan pola ini kita tidak hanya panen padi, tapi juga panen buah, pepaya, pisang, kelapa, nangka, cengkeh, dan hijauan pakan ternak.

Teknologi ini sudah banyak diterapkan petani. namun jarang yang diterapkan pada semua pematang. Petani beralasan tanaman di pematang akan mengurangi hasil padi karena berkurangnya intensitas cahaya matahari dan perebutan hara. Memang tidak salah tapi kekurangan hasil di padi akan ditutupi bahkan diuntungkan dengan adanya panen buah dari pematang. Yang bisa jadi jauh lebih besar dari panen padi sehektar monokultur. 

Tumpangsari padi dan buah di pematangnya juga akan menjamin lahan akan selalu hijau, sejuk, walaupun pada musim kemarau. Juga berfungsi koservasi lahan dan air. Adanya pohon buah juga menjadi sarang burung predator hama padi. 

Kalau kita petani panas pada siang hari bisa berteduh di bawah pohon buah sambil makan buahnya. Suasana ini juga sangat mahal. Kan petani juga berhak bahagia, bernaung, beristirahat santai di bawah pohon buah yang rindang. Bukankah salah satu nikmat surga adalah naungan dari pohon yang rindang dan juga buah buahan