Tampilkan postingan dengan label domba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label domba. Tampilkan semua postingan

Penggemukan, Pembibitan, Kambing Perah Pilih Mana?

Bagi peternak yang akan mulai usaha peternakan kambing atau domba biasanya pertanyaan diatas membuat galau. Mau pilih mana. Menurut pengalaman saya hal berikut ini bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan.

1. Pasar
 Pasar menurut saya adalah pertimbangan utama. Siapa yang akan membeli, dimana tempatnya, bagaimana sistemnya, jogrok atau timbang, tunai atau kredit, berapa kebutuhannya berapa ekor, kg, liter. Kalo pasarnya jelas ini lebih mudah untuk menetukan pilihan. Misalnya pasar yang ada kambing potong, atau susu kambing atau amak kambing. Bila ada pengepul kambing potong kita bisa penggemukan, kalo ada konsumen susu bisa beternak kambing perah, bila banyak yang butuh banyak bakalan untuk bibit dan bakalan penggemukan kita bisa usaha pembibitan. Hanya kita tinggal hitung untung ruginya.

2. Modal
Berapa modal yang ada, berapa investor yang bisa digaet,lama perputaran modal juga bisa dijadikan pertimbangan memilih usaha. setiap jenis dan skala usaha membutuhkan modal berbeda. Berapa ekor yang akan kita usahakan, jenis kambingnya apa, kandangnya, berapa tenaga kerja, pakannya beli atau tanam, berapa lama dapat menghasilkan. Sesuaikan modal kita dengan pilihan usaha yang akan diusahakan. Bila modal terbatas bagusnya dimulai dari sedikit dulu, setelah setahun, usaha mulai kelihatan untung dan berjalan baru ditingkatkan atau kita cari investor.

3. Tenaga Kerja
Berapa kebutuhan tenaga kerja, berapa gajinya, keahliannya, punya pengalaman  belum? Ini adalah salah satu hal yang penting. Sebagus apapapun rencana kita diatas kertas bila tenaga bermasalah pasti hancur juga. Untuk penggemukan yang penting ada tenaga yang bisa mencari dan memberikan pakan serta membersihkan kandang, tinggal meramu pakannya saja. Tapi bila kita memilih pembibitan maka pelu tenaga yang ahli dalam mendeteksi birahi, merawat anak yang baru lahir, memelihara cempe/anak kambing. Untuk Kambing kita perlu tenaga yang ahli dalam mendeteksi birahi, merawat anak yang baru lahir, memelihara cempe/anak kambing dan tentunya memerah.

Pakan
Ketersediaan pakan yang ada dilokasi juga sangat penting untuk dijadikan pertimbangan. Kontinyuitas/keberlangsungan pakan juga perlu dijadikan pertimbangan. Jumlah Pakan, harga, kualitas pakan yang tersedia juga perlu diperhatikan untuk menetukan jenis usaha.

Kandang

Model kandang, model lantai kandang, kandang yang tersedia sekarang juga perlu diperhatikan. Untuk kandang penggemukan kita bisa pakai kandang koloni atau individu. Untuk Pembibitan dan perah kita perlu kandang induk kandang anak dan tempat untuk perah.

Bagaimana kalai campuran ketiganya penggemukan, pembibitan sekaligus perah?

Menurut saya tidak ada salahnya. Dengan melakukan pembibitan tetap saja ada anak yang bisa digemukkan dan induknya bisa diperah. Bila nanti sudah mulai berkembang bisa dipilih mana yang lebih menguntungkan.

Beternak Kambing Modal Nekad

Sobat semuat kali ini saya akan berbagi tentang pengalaman merintis beternak kambing. Beternak kambing punya prospek yang bagus, perkembangan cepat, anak rata-rata 2, 3 kali beranak dalam 2 tahun, nilai jual susu tinggi, setiap anak muslim lahir perlu akiqah. 

Namun demikian perlu dipersiapkan secara matang agar memang benar-benar menguntungkan. Memang tidak ada salahnya beternak modal nekad, coba-coba namun harus diiringi dengan semangat kuat dan anggaran untuk belajar, dan kesiapan menanggung resiko.

Semangat beternak dengan modal ilmu dari internet dan hitungan dikertas memang tidak ada salahnya, itu awal yang bagus. Hitungan keuntungan diawal beternak kadang begitu memukau, namun kenyataannya kadang tidak seindah yang dibayangkan. Kadang setelah dilapangan banyak hal-hal yang diluar dugaan yang muncul, kendala dan masalah yang ada. Magang dulu sebulan di peternak yang sudah berhasil mungkin akan lebih bagus, untuk mengawali beternak.

Mulailah dari sedikit dahulu misalnya 5-10 ekor pelihara sampai beranak dan anaknya umur 6 bulan. Bila berhasil silahkan kembangkan menjadi lebih besar. Kenapa nunggu anaknya umur 6 bulan? Karena kita telah melewati beberapa fase penting dalam beternak yaitu; masa perkawinan, masa kebuntingan, masa kelahiran, masa laktasi dan masa pemeliharaan anak/cempe. Bila perkawinan sukses, seluruh betina bunting, kebuntingan berjalan normal, kelahiran normal, ambing standar, produksi susu lancar, anak bisa menyusu, sehat, dan sangat sedikit yang mati sampai umur 6 bulan berarti anda berhasil.

Sebelum mengembangkan peternakan menjadi lebih besar, perlu disiapkan sarana dan prasarana pendukung. Lahan, kandang, ketersediaan hijauan dan pakan konsentrat, dan tenaga kerja serta modal harus kita siapkan. Ketersediaan bibit yang sesuai tujuan peternakan kita juga perlu dipertimbangkan. Akses pemasaran juga harus kita persiapkan, bila belum ada, maka harus dirintis agar bila sudah berproduksi ada yang menampung, konsumen yang siap membeli.

Ketika sudah berjalan, jangan malu untuk terus belajar, dan berkonsultasi dengan senior, dokter hewan dan teman sesama peternak. Rajin bersilaturahim dengan peternak, berbagi pengalaman sangat penting dalam kesuksesan beternak. Bergabung dengan group peternak di facebook dan media sosial lainnya juga sangat membantu, kadang hal-hal baru dalam beternak kambing kita dapatkan dari media sosial itu.

Demikian, semoga peternakan anda sukses, memperoleh hasil yang melimpah dan berkah, aamiin

Kandang Kambing dan Domba Kreasi Peternak Indonesia

Kandang salah satu faktor penting untuk keberhasilan budidaya ternak kita. Berikut ini saya mencoba berbagi tentang model kandang kreasi peternak Indonesia. Mulai dari yang murah sampai yang mahal, mulai dari yang sederhana sampai yang mewah luar biasa. Terima kasih buat fotonya para juragan kambing, bila keberatan fotonya saya pajang silahkan komplain nanti saya hapus.





















Komen Bayt laham farm Kandang terbaik adalah dg tidak mengkandangkan..cukup tempat berteduh dan dipagar. jauh lebh sehat ketimbang kandang sy yg lain model baterei..cuma memg harus rajin membersihkan, justru dg model terbuka spt itu mudah dibersihkan..kambing dan cempe bebas keluar masuk..mendapatkan semua kesembuhan yg sudah disediakan Alloh di tanah...jangan lupa, mengkandangkan (dlm kandg tertutup) itu bukan cuma kambingnya, ttpi juga sekalian penyakit2nya ikut terkandgkan. kalo menurut sy silahkan bentuknya spt apapun ttpi berikan akses sebesar2nya kpd ternak utk keluar bebas beraktifitas di tanah.. kandang sy itu sbetulnya kandg koloni model panggung tp terbuka tanpa dinding depan. krn terbuka sy tidk kuatir..sundang menyundang itu aktifitas alamiah kambing..itu terjadi di kandang sy..tidk jadi masalh..cempe disundg ya pergi menghindar gitu aja..lagian indukan yg lain nyundang cempe bukn spt nyundg kambing dewasa..cuma sekedar menghalau. Btw itu pengalaman sy lho ya..mungkin temen2 yg lain beda..dan yg sy sampaikan ini utk pola breeding..pengalaman sy kandang panggung tertutup membutuhkan ekstra perawatan kpd kambingnya krn kita membatasi aktifitasnya utk mengakses alam..menurut sy cara terbaik berternak adalh sebisa mungkin mengembalikan atau meniru habitat alaminya. foto kandangnya dibawah ini
.

 Ini kandg sy (Bayt laham farm) yg lain..habis puluhan juta dan tidk lebh sehat.



Tip Merawat Anak Kambing Dari Para Juragan Kambing Indonesia

Kelahiran anak kambing (cempe) adalah saat yang ditunggu, suatu yang membahagiakan. Terbayang keuntungan, kepeng/rupiah yang akan didapat. Bagi peternak perah sudah nampak tambah ATM nya yang bisa di ambil tiap hari.
Namun terkadang semua tidak selalu semanis yang dibayangkan. Ketika lahir cempe, ternyata sudah dalam keadaan tidak bernyawa, mati terinjak, mati terjepit lantai, mati kejepit induknya, ketika sudah mulai besar kejang-kejang dan mati kena tetanus dll. Jadi ingat pengalaman pribadi, sudah berapa banyak cempe bergelimpangan mati, memutuskan harapan, membuat hati sedih, sabar... biaya belajar yang mahal.

Seringkali kematian kambing disebabkan karena masalah teknis. Berikut ini saya mencoba menulis beberapa yang perlu diperhatikan untuk menangani cempe dari pengalaman pribadi dan pengalaman dan wejangan para senior juragan kambing Indonesia. Terimakasih atas share ilmunya para juragan dan terima kasih untuk fotonya. Mohon koreksi dan saran.

Persiapan kandang sebelum melahirkan 

Biasanya kambing melahirkan setelah umur kebuntingan kurang lebih 148 hari. Jadi perlu dipersiapkan minimal 7 hari sebelumnya. Untuk kandang tipe panggung harus diperhatikan lantai kandangnya, pastikan jarak lantai tidak terlalu renggang sehingga menyebapkan kaki anak kambing terperosok dan kejepit. Ada peternak yang menyiasati lantai kandang yang terlalu renggang dengan memberi alas waring atau memberi alas kandang berupa jerami, dll. 
Foto peternakan kambing luar negeri memakai liter/alas kandang

Untuk kandang  dengan lantai tanah perlu diberi alas/litter berupa jerami atau rumput kering. kandang dengan tipe ini lebih aman dari kemungkinan terjepit lantai kandang. Mungkin ini juga alasan kenapa peternak luar negeri lebih memilih kandang model ini.

Ketika sudah ada tanda-tanda kambing mau melahirkan perhatikan posisi anak. posisi anak yang normal adalah muncul pertama kaki depan dan moncong/mulutnya. biasanya setengah jam cempe keluar. Bila cempe lama tidak keluar maka perlu dibantu mengeluarkannya oleh peternak atau tenaga ahli. setelah cempe keluar segera lap mulut, hidung dan matanya, selebihnya biarkan induknya menjilatinya. potong pusarnya bila terlalu panjang. Oleskan betadin atau antiseptik yang lain. setelah itu semprot dengan gusanex atau diolesi minyak telon agar tidak dihinggapi lalat dan mencegah belatung/screw worm. Perlakuan ini juga dapat mencegah kemungkinan infeksi tetanus.

Berikut kita lanjut dengan wejangan Juragan Kambing Pak Bondan Kambingetawa Galeri dari Jogjakarta;
Sesaat setelah melahirkan. Anak kambing harus masuk keranjang. Agar tidak terinjak oleh induk. Anak kambing akan di turunkan maks 7 hari setelah si anak dinyatakan dan diyakini kuat berdiri dg tegap.

 Terima kasih foto dari FB Pak Bondan dan Kambing Perah
Anak akan lebih aman untuk istirahat karena tdk mungkin terinjak....

Kepala si induk tetap bisa masuk untuk menjilat si anak yg belum bersih. Jilatan si induk saya meyakini ada sesuatu unsur positif bagi si anak kambing. Tapi landasan postulasinya saya tidak punya. Sebatas pengamatan saya saja.

Cempe dikeluarkan saat menyusu. Lalu masukkan lg setelah kenyang setelah menyusu
anak kambing akan terdeteksi haus jika sudah mulai berdiri dan gaduh. Sering mengembik. Itu pertanda kalau si anak haus... jika ditanya timingnya, faktornya banyak. Kalau ternyata produksi susu si induk sedikit maka akan sering keluar masuk tuch si anak kambing. Tetapi jika produksi susu si induk banyak, frekuensi biasanya tidak lebih dari 5 kali sehari. Karena itu anaknya 3 ekor, maka pemberian susu di gilir secara adil.
Satuannya bukan hanya dari frekuensi saja tetapi dr banyak sedikitnya produksi susu si induk.
Posisi anak harus di topang pakai tangan. Sehabis kenyang minum susu, si anak harus langsung kencing. Itu tanda dia normal fisiknya.
Kolostrum berfungsi sebagai anti body pada semua hewan yg menyusui. dan itu sangat penting
Pemberian susu formula/penganti setelah 1minggu. Setelah pemberian susu kolostrum selesai.
Saya gunakan susu sapi segar buat pengantinya. Sesekali saya beri tambahan telur ayam dan vit e (sesekali)

Belikan kotak seperti ini mas di toko. Ini ketinggiannya sampai lutut atas kaki depan. Jadi kaki tdk mungkin usil mengorek2 dan kepala si induk juga masih bisa masuk untuk menjilat si anak. Posisi kotak ini juga luas sehingga si anak kambing bisa leluasa belajar berdiri dan berjalan di dalam kotak. Setelah nanti usia 3 sd 5 hari baru di lepas si anak ke lantai bersama induk...m insyaAllah aman

Dan juga keranjang ini agak berat. Shg tdk gampang terbalik. Coba dech pakai. Sepertinya kok aman.
nanti kalau si anak mau nyusu di angkat keluar. Keranjang ini hanya buat sementara saja. Sampai si anak bener2 bisa berdiri kuat, berjalan dg lancar, dan beryeriak dg keras jika tubuhnya tergencet si induk. Biasanya penempatan dlm kotak ini maks 7 hari mas. Setelah itu di lepas bersamaan. Frekuensi proses pengeluaran si anak dari keranjang menyesuaikan saja. Sekaligus kita juga melatih si anak untuk menyusui dan mengarahkan ke puting si induk...


Pembuatan Kompos Dari Kotoran Sapi



Oleh : Supriyadi
HP : 085272572011  Blog : supriyadi-teknologi.blogspot.com FB : Supriyadi Prima Farm

Bahan
1.       Kotoran sapi 1 ton
2.       Abu/arang sekam 100 kg
3.       Dolomit 10 kg
4.       Stardek 2,5 kg
5.       Urea 2,5 kg
Tempat pengomposan
1.       Dibuat bangunan dengan tinggi minimal 2 meter
2.       Dibuat 4 bak setinggi minimal 1 meter
Bak 1


Bak 2



Bak 3

Bak 4
3.       Ukuran bak disesuaikan dengan rencana produksi kompos
4.       Bila tidak ada bangunan dapat ditutup dengan plastik hitam atau terpal untuk melindungi dari panas dan hujan
Cara pembuatan
1.       200 kg Kotoran sapi dihamparkan pada bak pengomposan setebal 20 cm
2.       Taburkan abu/arang sekam 20 kg
3.       Taburkan dolomit 2 kg
4.       Taburkan stardek 0,5 kg
5.       Taburkan urea 0,5 kg
6.       Ulangi no 1-5 sehingga terbentuk lima lapis atau sekitar 1 meter lebih tinggi tumpukan
7.       Tinggi tumpukan minimal 1 meter
8.       Kompos dibalik setiap minggu ke bak berikutnya. 3 kali pembalikan
9.       Setelah 1 bulan kompos sudah jadi dan dapat dikemas dan dijual
Ciri kompos jadi
1.       Warna berubah menjadi coklat kehitaman
2.       Suhu turun
3.       Bau khas kompos
4.       Tekstur remah
Manfaat kompos
1.       Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
2.       Sebagai sumber hara makro dan mikro
  1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah,
  2. Mengurangi volume/ukuran limbah,
  3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.
  4. Mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah atau sampah,
  5. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah.
  6. Meningkatkan kesuburan tanah,
  7. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah,
  8. Meningkatkan kapasitas serap air tanah,
  9. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah,
  10. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen),
  11. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman,
  12. Mengurangi pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman,
  13. Meningkatkan retensi atau ketersediaan hara di dalam tanah.