Belajar Swasembada Pangan Dari Kisah Nabi Yusuf Dalam Alqur'an

Oleh : Supriyadi

Swasembada pangan salah satu hal penting dalam Negara. Swasembada pangan bahkan surplus adalah cita cita negara. Ketahanan pangan penting bagi ketahanan negara. Bahkan swasembada pangan jadi tolak ukur kuatnya sebuah negara. Negara akan rapuh hilang kekuatan bila kekurangan pangan. Bahkan dalam perang pangan jadi hal yang penting. 

Membuat Formulasi Ransum Untuk Kambing

Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam peternakan, bahkan ada yang mengatakan 60-70% biaya adalah biaya pakan. Hijauan adalah pakan utama pakan ternak ruminansia termasuk kambing. Sebenarnya bila hijauan (rumput, dedaunan dan legum) yang kita berikan sudah berkualitas bagus tidak perlu lagi pakan tambahan. Apalagi bila ketersediaannya mencukupi sepanjang tahun. Namun di Indonesia mungkin hanya beberapa daerah tertentu saja yang bisa mengandalkan hijauan saja tanpa pakan tambahan.
Dalam kesempatan ini saya  ingin berbagi dengan para peternak bagaimana cara membuat formulasi ransum. ini adalah pengalaman yang pernah saya lakukan.

Memakmurkan Bumi dengan Menanam dan Beternak


Menanam Pekerjaan Mulia

Menanam tanaman yang dapat dimakan adalah pekerjaan mulia. Dengannya terjamin pangan manusia, hewan dan ternak. Semakin rajin manusia menanam maka akan terjamin pula pangannya.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan tanah mati, maka dengannya ia mendapatkan pahala. Dan apa yang dimakan oleh binatang liar, maka dengannya ia mendapatkan pahala.” (HR Ahmad).

Menanam berarti memakmurkan bumi

Salah satu tugas yang diamanahkan oleh Allah SWT kepada manusia adalah memakmurkan bumi. ".....Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya kemudian bertobatlah kepada-Nya." ...QS. Huud:61. 

Menanami bumi dengan tanaman yang dapat dimakan dan bermanfaat bagi manusia dan hewan berarti memakmurkan bumi. Salah satu bentuk syukur atas karunia Allah berupa bumi yang subur ini adalah dengan menanaminya dengan tanaman yang bermanfaat.
Ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah salah satu anjuran kepada para Sahabat adalah memakmurkan bumi dengan menanaminya. Masing-masing sahabat ambil bagian dalam memakmurkan bumi. Dalam beberapa tahun saja telah menghasilkan dan mencukupi kebutuhan kaum muslimin bahkan berlebih. Setelah itu Rosulullah membangun pasar Manaqoh.

Menanam Menyelamatkan manusia dari neraka

“Cegahlah dirimu dari neraka, meskipun dengan dengan sebiji kurma”. (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i)
Menanam juga memberi banyak peluang untuk sedekah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan pahala dan kebaikan siapapun yang menjaga kesinambungan pangan dengan aktifitas bercocok tanam misalnya:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ
Tidaklah seorang muslim itu menanam tanaman kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, atau orang lain atau hewan sekalipun melainkan akan menjadi pahala sedekah untuknya
Bahkan dalam riwayat Muslim dari sahabat Jabir bin Abdillah ditambahkan sekiranya tanaman itu dicuri oleh seseorang tetap akan menjadi pahala sedekah untuk orang yang menanamnya. Sahabat Mu’awiyah ra turut mencontohkan aktifitas imarah ini dengan banyak menanam pohon di akhir hayatnya. Ketika ditanya alasan ia berbuat demikian, ia melantunkan bait syair:
لَيْسَ الفَتَى بِفتَي لاَيسْتَضَاءُ بِه … وَلاَ تَكُونُ لَهُ في الأَرْضِ آثَارُ
“Bukanlah seorang pemuda itu yang tidak memiliki sesuatu yang dapat menaunginya kelak. Bukan pula seseorang yang tidak memiliki peninggalan di bumi ini (sepeninggalnya)”.

Mengembala, Beternak Menyuburkan bumi

Mengembala kambing salah satu pekerjaan para nabi. Beternak dan bertani dapat bersinergi karena bisa saling mendukung. Beternak selain menghasilkan daging, susu, dan kulit juga menghasilkan kotoran yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur dapat tumbuh tanaman yang subur dan menghasilkan buah yang berlimpah.

Belajar dari kisah Nabi Musa, Saat Miskin, Sendiri, Jomblo, Mencari Jodoh, Mau Jadi Kaya


Ketika Nabi Musa terusir, jadi pelarian, miskin tidak punya apa apa, sendiri lagi (jomblo red). Nabi Musa menolong dua pengembala wanita. Ketika kedua wanita itu menghambat ternaknya agar tidak bercampur dengan ternak lainnya ketika antri ambil air. Kemudian Nabi Musa berteduh dan berdoa kepada Allah mohon pertolongan dan belas kasihan. Allah mengabulkan doanya. Datang satu dari dua wanita  (pengembala) dengan malu malu.

Wanita itu lapor kepada bapaknya. Ambillah dia menjadi pekerja yang membantu kita sesunguhnya dia termasuk orang kuat dan dapat dipercaya. Modus😊. Keren ini baru kenal sudah tahu karakternya. Bapaknya, Rijalun sholeh (Nabi Syuaib) paham. Beliau menikahkan anaknya dengan Nabi Musa dengan mahar 8 tahun mengembala kambing, ditambah 2 tahun. Keren maharnya 10 tahun mengembala x UMR saja banyak tuh. Maharnya bukan seperangkat alat sholat tapi resepsi dahsyat seperti saat ini
.
Hikmah kisah. Ketika miskin, tidak punya apa apa, sendiri solusinya beramal, menolong sesama, berdoa dan menikah dengan wanita pengembala yang datang malu malu, anak dari laki laki sholeh pemilik peternakan kambing😊. Kalau yang sudah menikah gimana? Jawabannya dikisah lain, dikisah ini Nabi Musa masih sendiri😊

Hikmah 2. Untuk menjadi pemimpin tidak cukup belajar politik dikerajaan mesir, belajar langsung dengan rajanya firaun. Tapi harus hijrah jauh ke madyan untuk belajar menjadi pengembala kambing 10 tahun. "Dari pengembala domba menjadi pemimpin dunia"
Hikmah 3. Kalau mau cari mantu, cari suami cari yang sholeh kuat dan dapat dipercaya, mau mengembala kambing😊

Hikmah 4. Kalau mau cari istri cari yang ketika datang kepada laki laki dia malu malu, mau mengembala kambing😊, kambingnya saja tidak dibiarkan bercampur dengan kambing lain, apalagi dia, bapaknya rijalun sholeh, punya peternakan kambing(kaya). Nasab, khasab nya baik.
Hikmah 5. Salah satu pekerjaan terbaik adalah mengembala. Pekerjaan para Nabi, pekerjaan yang disebut dalam Al Qur'an, menyuburkan dan memakmurkan bumi. Pekerjaan yang mendukung syariah akiqah dan kurban. Termasuk investasi yang baik.