Menurut pengalaman peternak Jogja
Usia cempe di bawah 5 bulan biasanya masih banyak mengalami ganguan kesehatan antara lain mencret/diare, sembelit,dan yang lebih parah adalah ketika cempe tiba-tiba mengalami kejang-kejang. Hal ini bisa disebabkan karena salah dalam penanganan waktu melahirkan. Sebaiknya penanganan cempe waktu dilahir adalah sebagai berikut:
Usia cempe di bawah 5 bulan biasanya masih banyak mengalami ganguan kesehatan antara lain mencret/diare, sembelit,dan yang lebih parah adalah ketika cempe tiba-tiba mengalami kejang-kejang. Hal ini bisa disebabkan karena salah dalam penanganan waktu melahirkan. Sebaiknya penanganan cempe waktu dilahir adalah sebagai berikut:
- Sebisa mungkin tali pusar dipotong dengan gunting yang sudah disterilkan.
- Sisa dari pemotongan tali pusar kira-kira sepanjang 3cm.
- Tali pusar segera dibersihan dengan alkohol kemudian dibungkus dengan kasa yang sudah dilumuri alkohol dan disemprot dengan “CARBASUNT”.
- Setelah sehari tali pusar mulai tampak mengering teruskan pemakaian “CARBASUNT” pada tiap pagi dan sore agar kuman dan larva dari lalat tidak berkembang biak pada tali pusar.
- Sekitar kelamin induk yang baru melahirkan juga harus disemprot dengan “CARBASUNT” agar larva dari lalat tidak berkembang biak
Salah dalam penanganan biasanya
cempe akan mudah terinfeksi tetanus atau tetanus menyerang melalui tali
pusar yang tidak ditangani dengan benar, walaupun serangan tetanus ini
tidak secara langsung. Gejala tetanus biasanya akan menyerang ketika
cempe berumur 1 bulan sampai 1,5 bulan. Kita semua sebagai peternak
mengatahui bahwa ketika umur tersebut cempe tampak lucu, mengemaskan,
sehat dan lincah, loncat kesana kemari, tapi tiba-tiba cempe roboh
kejang-kejang, tentunya sebagai pemilik panik. Terlebih secara klinis
badan cempe tidak memiliki luka, badan tidak panas, rumen sebelah kiri
tidak tampak kembung atau membuncit, mulut tidak berbusa.
Berdasarkan pengalaman yang saya
alami, saya mempunyai 4 cempe dari 3 induk yang berbeda yang mengalami
kejadian tiba-tiba kejang-kejang, walaupun kejangnya tidak secara
berbarengan. Seluruh badan cempe dari ujung kepala sampai ekor dan kaki
kaku semua. Yang saya lakukan waktu itu adalah :
- Cempe saya angkat kemudian saya pangku dengan posisi kepala tegak, kaki cempe terjuntai kebawah.
- Mulai dari kepala, ruas tulang belakang sampai mendekati ekor saya pijat perlahan, untuk merelaksasi kejangnya agar peredaran oksigen dan darah lacar kembali. Karena kejang yang terlalu lama mengakibatkan kurangnya suplai oksigen ke otak sehingga dapat menyebabkan kematian.
- Jika sudah hilang masa kejangnya maka:
- Baluri tengkuk dan tulang belakang dan rumen/perut dengan minyak kayu putih.
- Tekan perut dekat kaki belakang secara perlahan dengan dua tangan. Caranya posisi dua ibu jari diletakkan diatas tulang belakang, lalu delapan jari yang lain menekan bagian perut dari bawah ke atas, kemudian angkat tubuh cempe dengan posisi kepala dibawah hanya untuk beberapa saat saja.
- Celupkan jari kelingking pada minyak goreng baru, kemudian secara perlahan masukkan jari kelingking ke dalam dubur untuk proses mengeluarkan kotoran yang menyumbat, hati-hati bisa terjadi pendarahan dan hentikan bila terjadi pendarahan.
- Berilah obat antibiotik sesuai dosis, sebisa mungkin dalam bentuk injeksi 1 hari 1 kali injeksi selama 5 kali. Jika sangat terpaksa sekali bisa diberikan secara oral dengan cara tablet dihancurkan lembut masukkan dalam spet/suntikan tanpa jarum, kocok dengan air yang sudah dimasak kemudian masukan lewat mulut. Pemberian antiotik secara oral tidak dianjurkan karena dapat merusak sistem pencernaan atau membunuh bakteri yang diperlukan untuk pencernaan, cempe jadi susah besar atau kunting.
- Beri obat pencernaan “DIALAC / BIO L.”
- Awasi keadaan cempe untuk beberapa hari, biasa untuk 2 sampai 3 hari kejang akan terjadi kembali, jika masih terjadi lakukan langkah seperti awal.
SEMBELIT PADA CEMPE
Sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan
mengalami pengerasan feses atau tinja
yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat
menyebabkan kesakitan yang hebat,dan bisa berakibat fatal.
Penyebab
Penyebab umum konstipasi atau
sembelit antara lain :kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi, pengaruh
hormon dalam tubuh, kelainan anatomis pada sistem pencernaan, kekurangan
asupan vitamin C, disebabkan oleh penyakit, kekurangan makanan
berserat, dan masih banyak lainnya.
Tanda dan gejala
- Rumen atau Perut penuh, dan bahkan terasa kaku.
- Tubuh lesu, lemah, tidak lincah, mata sayu.
- Tinja atau feses lebih keras, dan berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan lebih sedikit daripada biasanya
- Bagian anus atau dubur terasa penuh, tidak plong, dan terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan dengan tinja atau feses yang kering dan keras.
- Usus kurang elastis.
Pengobatan:
- Perah susu induk, masukkan dalam dot bayi, kemudian sedikit dipaksakan dalam memberi susu mengunakan dot.
- Beri obat pencernaan “DIALAC / BIO L” atau sejenisnya.
- Jika masih sembelit juga, maka dengan terpaksa, celupkan jari kelingking pada minyak goreng kemudian masukkan ke dubur secara perlahan dan ambil feses yang menyumbat dubur satu persatu, hati-hati jika tampak darah pada feses, sebaiknya dihentikan. Jika terasa belum maksimal maka:
- Ambil sabun bayi “Johnson;s baby top-to-toe wash”, ambil wadah tuangkan sabun bayi secukupnya tambahkan air kemudian aduk rata. Ambil suntikan tanpa jarum ukuran 1ml, ambil cairan sabun dengan suntikan masukkan kedubur sebanyak 10ml. Feses keras akan keluar dengan sendirinya. “DILARANG MENGGUNAKAN SABUN ORANG DEWASA KARENA KADAR Ph-nya SANGAT TINGGI MAKA DAPAT MERUSAK SISTEM PENCERNAAN”.
KEMBUNG PADA KAMBING ETAWA
Pengobatan
- Ambil air hangat campurkan garam secukupnya, berikan pada kambing yang kembung, jika tidak mau berikan menggunakan suntikan tanpa jarum melalui oral.
- Berikan juga minyak goreng baru 5ml melalui oral.
- Baluri bagian perut atau rumen kanan kiri dan bawah dengan minyak kayu putih, sambil diurut perlahan.
- Angkat kaki depan sampai seolah-olah kambing tersebut berdiri untuk beberapa saat.
- Upayakan kambing bergerak aktif, jangan biarkan terlalu sering duduk atau nderum.
sumber : http://etawapakemtegaljogja.blogdetik.com/2010/12/27/kambing-etawa-kejang-kejang