Budidaya Sayuran Tanpa Pestisida Dengan Limbah Biogas



Saya bersama Pak Kamto 

Panen bayam


Limbah biogas (slury) yang dihasilkan oleh digester biogas yang dibuat oleh BPTP Sumbar di kandang Peternak, Mahakarya, Luhak Nan Duo, Pasaman Barat kini telah dipakai untuk pupuk sayuran. Dari hasil pantauan Tim dari BPTP Sumbar Selasa, 2 Desember 2014, sayuran yang dipupuk dengan limbah biogas terlihat bagus dan tidak tampak serangan hama. 


Bayam dan kangkung terlihat subur dan tidak ada serangan hama
 
Sukamto, peternak sekaligus petani mengatakan selama pemakaian limbah biogas budidaya sayuran menjadi lebih mudah dan lebih hemat biaya. Serangan hama sedikit sekali sehingga anpa perlu pemakaian pestisida. Hasil sayuran lebih subur, lebih hijau dan lebih sehat karena tidak disemprot pestisida. Biaya produksi juga lebih hemat karena tidak perlu membeli pestisida. Sukamto sudah menggunakan limbah biogas dua kali musim sayuran, yang pertama sudah panen dengan hasil yang memuaskan dan yang kedua ini baru umur 20 hari dan menunjukkan pertumbuhan yang baik.
 Pak Kamto dan tanamannya tanpa serangan hama

Suparman ketua kelompok Sejahtera II mengatakan penggunaan limbah biogas ini sangat bagus. Dia juga sangat berminat untuk menerapkannya. Sekarang ini Suparman sedang membangun digester biogas. Dia berharap selain mendapatkan gasbio untuk memasak dia juga dapat memanfaatkan limbahnya unuk budidaya sayuran dan sawit miliknya.
  Mas Heru dan Pak Kamto

 Mas Heru dan Pak Parman Ketua kelompok memamerkan kencur

Sayuran sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Serangan hama dapat merusak, atau setidaknya mengurangi penampilan sayuran, sehingga menurunkan harga jual. Serangan penyakit dapat merusak tanaman bahkan mematikan tanaman. Pengendalian hama dan penyakit memerlukan biaya yang tinggi, apalagi sekarang harga pestisida naik seiring dengan kenaikan BBM bersubsidi. Oleh karena itu dengan memanfaatkan limbah biogas hama tanaman berkurang dan lebih hemat. (Supri)
Link versi Web 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar