Saat kita berbahagia dan bersyukur pada perkara yang kecil dan kita
anggap sepele, maka kita sedang bersiap untuk bersyukur menerima
kebahagian yang lebih besar.
Ingat, setan hampir-hampir berputus asa menggoda manusia, kecuali
atas perkara-perkara yang dianggap sepele oleh anak cucu Adam itu. Dia
menunggu-nunggu manusia tidak mensyukuri hal-hal sepele, lalu manusia
tidak berbahagia atas anugerah Allah swt. Dan kufur nikmat kepada-Nya.
Di jaman sekarang ini banyak sekali orang khususnya pemuda-pemudi
yang menganggap sepele rasa syukur, bahkan makna dalam bersyukur itu
sudah hampir punah di kalangan mereka saat ini.
Kurangnya bersyukur kepada nikmat Allah terkadang menjadikan
seseorang menjadi lemah iman. Ingatlah, apa yang ada pada diri kita
pandanglah dengan kacamata iman, maka insya Allah kita akan menjadi
makhluk yang terus menerus bersyukur.
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (Q.S. Al Baqarah 152).
Mulailah dari mensyukuri yang Allah hadirkan hari ini. Dan janganlah menjadi kufur nikmat yang bisa merusak keimanan.
Alasan kenapa begitu pentingnya bersyukur kepada Allah adalah sebagai
pengakuan atas keesaan Allah. Dalam ayat yang lain dijelaskan pada saat
pernyataan menentang iblis (pada hari penolakannya untuk bersujud
kepada Adam), menegaskan pentingnya bersyukur kepada Allah: “Kemudian
saya akan memperdayakan mereka dengan mendatanginya dari muka, dari
belakang, dari kanan, dan dari kiri. Dan Engkau tidak akan menemui lagi
kebanyakan mereka sebagai golongan orang-orang yang bersyukur” (Q.S.Al A’raf 17).
Ayat di atas menjelaskan tujuan utama dari iblis untuk membuat
manusia mengingkari nikmat Allah. Dan bersyukur kepada Allah merupakan
salah satu ujian dari Allah. Manusia diberikan banyak kenikmatan dan
diberitahu cara memanfaatkannya. Sebagai balasannya, manusia di minta
untuk taat kepada penciptanya, namun manusia diberi kebebasan untuk
memilih apakah mau beryukur atau tidak.
Nikmat Allah itu tidak terbatas banyaknya. “Seandainya kalian menghitung nikmat Allah, tentu kalian tidak akan mampu”. (Q.S.An-Nahl 18)
Karenanya seorang mukmin tidak seharusnya menyepelekan nikmat,
melainkan berdzikir dan mewujudkan rasa syukur dengan ketaatan
kepadaNya.
Sumber : suara-islam.com
http://www.muslimahcorner.com/2014/11/bersyukur-jangan-dianggap-sepele/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar