Prospek Penetasan Telur dan Cara Penetasan Telur Itik


Materi ini saya sampaikan pada waktu pelatihan penetasan telur itik di Kab Solok smoga bermanfaat
Prospek Penetasan Telur
Permintaan Dod Tinggi Dan Belum Terpenuhi (Kualitas Dan Kuantitas)
Perputaran Modal Cepat 28 hari
Modal Tidak Terlalu Besar
Fluktuasi Harga Rendah
Resiko Relatif Rendah
Keuntungan Besar
Pemilihan Telur
Berasal Dari Hasil Perkawinan Induk Jantan Dan Betina Dengan Imbangan Sex Ratio (1:6-8 Ekor)
Berat Telur 60-65 Gram
Berasal Dari Induk Yang Berumur Lebih Dari 9 Bulan
Lama Penyimpanan Telur Tidak Lebih Dari 5 Hari
Kerabang Telur Tidak Terlalu Tebal Atau Tipis
Pakan Seimbang
Bentuk Oval
Telur Bersih
Perlakuan Telur
Pembersihan Dari Kotoran Yang Menempel Jangan Sampai Lapisan Telur Hilang
Untuk Menghilangkan/Meminimalkan Kuman Dapat Dilakukan :
Pembilasan Dengan Air Hangat
Persiapan Alat
Fumigasi Dengan Desinfektan
Kaliberasi Alat
Menyalakan Mesin 3 Jam Sebelum Telur Masuk
Pengaturan Suhu 37-38 Oc Dan Kelembaban 65-70%
Sediakan Bola Lampu/Lampu Minyak/Genset/Ups
Proses Penetasan
Hari ke-1
Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
Ventilasi ditutup rapat
Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-2
Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-3
Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Peneropongan
Telur kosong
Keadaan di dalam telur tampak jernih, tanpa ada serabut-serabut urat, rongga udara tidak terdapat perubahan dan tidak tampak adanya kehidupan. Kuning telur. Telur dikeluarkan dari mesin tetas dan masih baik untuk dikonsumsi.
Telur mati
Telur mati ditandai dengan bintik hitam atau pelangi warna merah dan tidak menunjukkan adanya pergerakan dari kehidupan. Telur yang sudah yakin mati dapat langsung dikeluarkan dari mesin tetas, akan tetapi telur yang masih meragukan statusnya dibiarkan dulu dengan diberi tanda khusus.
Telur hidup
Ditandai dengan adanya serabut urat, rongga udara meluas dan tampak adanya kehidupan di dalam telur.
Hari ke-4
Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-5
Pembalikan telur harian
Ventilasi dibuka ½ bagian
Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-6
Pembalikan telur harian
Ventilasi dibuka ¾ bagian
Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-7
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas
Ventilasi dibuka seluruhnya
Hari ke-8 sampai ke-13
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-14
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas
Hari ke 15 sampai ke-20
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-21
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-22 sampai ke-25
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-26 sampai ke-27
Pembalikan telur dihentikan
Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)
Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari
Hari ke-28
Telur-telur sudah banyak yang menetas
Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya
Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya.
Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari.

2 komentar:

  1. trimakasih, atas petunjuknya,,,kalau bisa ada video atau foto-foto pendukung,,,:juga contoh bahan fumigasi,,,






    BalasHapus
  2. Terima kasih mas atas penjelasannya saya ingin bertanya saya selalu gagal dalam pertengahan embrio nya mati mas nah saya minta arahannya bagaimana cara mengatasinya sekian terima kasih

    BalasHapus