Jangan Ragu Makan Daging Kambing !

Sebentar lagi Idul Adha datang menjelang. Hari raya kurban. Hari dimana umat Muslim sedunia disyariatkan untuk berkurban, mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Tentu saja bagi mereka yang mampu. Perintah kurban pertama kali menggunakan kambing. Dan dalam perkembangannya, hewan-hewan ternak yang lain boleh dijadikan hewan kurban, seperti sapi, kerbau atau pun kuda.
Di hari itu seluruh umat Muhammad bergembira. Mereka saling berbagi. Membagi kebahagiaan, berbagi daging kurban. Namun, ada mungkin sebagian dari kita ‘kurang bahagia’ ketika menerima daging hewan kurban tersebut. Terutama daging kambing. Kambing sering menjadi ‘kambing hitam’. Sudah memang kambing, ‘dikambinghitamkan lagi’. Kasihan sekali. J
Seperti yang saya alami beberapa hari yang lalu. Ketika itu hari sudah siang, dan jam kantor sebentar lagi akan berakhir. Sementara menuggu waktu pulang, beberapa ibu-ibu sedang asyik ngobrol. Mereka membicarakan tentang masalah seputaran hari raya kurban.
Dari obrolan mereka saya menangkap bahwa, banyak efek negatif yang ditimbulkan oleh daging kambing, seperti bisa menyebabkan kulit menjadi gatal-gatal atau alergi. Bisa menyebabkan kadar kolesterol darah kita akan naik karena katanya daging kambing mengandung kadar kolesterol yang tinggi. Cuma, mereka tidak menyebutkan berapa kadar kolesterol daging kambing yang dibilang tinggi itu. Selain itu, daging kambing juga disangka menyebabkan tekanan darah menjadi naik (hypertensi). Dan masih banyak efek buruk yang lain jika kita mengkonsumsi daging kambing. Beda jika kita mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi cenderung lebih aman jika dibandingkan dengan daging kambing. Mungkin banyak dari kita punya pendapat yang sama dengan pendapat ibu-ibu itu.
Baik, mari kita renungkan sejenak. Dalam Islam, ada perintah menyembelih kambing. Yaitu pada saat Idul Adha atau Idul Qurban dan aqiqah. Ada apa dengan kambing? Kenapa kambing yang disyariatkan untuk dipotong? Apa istimewanya kambing yang konon katanya ‘jahat’ karena meningkatkan kolesterol itu?
Sudah pasti Allah tidak pernah mau mencelakakan makhlukNya Nabi Muhammad SAW tentu tidak pernah salah menerima dan menyampaikan wahyu. Kita sebagai umat Muhammad yang beriman, tentu akan selalu menuruti segala perihidupnya. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa, salah satu makanan favorit Rasulullah adalah daging kambing (muda) dan sangat tidak suka akan jeroannya.
Dan jika kita jeli membaca sirah para anbiya, kebanyakan para Nabi dan Rasul adalah penggembala kambing. Binatang kambing sangat dekat dengan kehidupan mereka. Daging kambing dan susunya adalah makanan dan minuman favorit mereka.
‘Ala kulli hal, berikut saya coba ungkapkan fakta-fakta menarik seputar daging kambing secara ilmiah. Menurut Prof.Dr. Ir. Ali Khomsan (2007), seorang guru besar IPB dalam buku “Sehat Itu Mudah”, daging kambing ternyata memiliki kandungan kolesterol yang setara dengan daging sapi, ayam dan babi yaitu 70mg/ 100 gram bahan makanan. Sedangkan yang membedakannya adalah pada kandungan asam lemak jenuhnya.
Sumber lain menyebutkan bahwa, daging kambing memiliki kandungan lemak total, kolesterol, lemak jenuh (saturated fat) yang elebih rendah jika dibandingkan dengan daging lain pada umumnya. Kandungan protein daging kambing hampir sama dengan daging lainnya, akan tetapi daging kambing memiliki karakterisitik yang khas dalam hal lemak jenuh dan kolesterol.
Daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dan kandungan yang lebih tinggi lemak mono dan polysaturated-nya. Hal ini dapat dilihat apabila setelah daging kambing dimasak akan terlihat lebih banyak cairan lemak yang keluar menetes.
Kandungan lemak jenuh yang lebih rendah ini dan juga kandungan kolesterolnya yang lebih rendah menunjukkan bahwa daging kambing itu sehat. Disamping itu daging kambing memiliki kandungan iron (zat besi), potassium dan thiamine (vitamin B1) yang lebih tinggi, di lain pihak kandungan sodiumnya lebih rendah dibandingkan dengan daging lain.
Hasil analisa menunjukkan bahwa daging kambing memiliki lemak 50% lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi dan 45% lebih rendah dibandingkan dengan daging domba, akan tetapi rasanya tetap enak.
Maka itu, kita sebenarnya tidak perlu takut memakan daging kambing karena daging itu ternyata lebih menyehatkan ketimbang jenis daging lainnya. Dalam 100 gram daging kambing, terdapat 154 kalori, 9,2 mg lemak, 3,6 mg lemak jenuh. Sedangkan, pada 100 gram daging sapi terdapat 207 kalori, 14 mg lemak, dan 51 mg lemak jenuh.
Namun demikian sate kambing dan gulai kambing justru kadang menjadi timbunan lemak. Dalam satu tusuk sate biasanya diselipi potongan lemak untuk menambah cita rasa. Demikian juga pada gulai kambing, terselip bahan gulai yang penuh lemak seperti daging tetelan, tulang bersumsum dan ditambah santan. Jadi agar daging kambing aman dikonsumsi, pisahkan terlebih dahulu antara daging dan lemaknya. Dagingnya sehat, tapi lemaknya berbahaya. Selain itu, upayakan jangan menambahkan bahan-bahan yang bisa meningkatkan kandungan lemaknya.
Wallahu a’lam. (Dirangkum dari berbagai sumber).
Penulis : Aslul Khitan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar