Sebentar
lagi Idul Adha datang menjelang. Hari raya kurban. Hari dimana umat
Muslim sedunia disyariatkan untuk berkurban, mencontoh apa yang telah
dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Tentu saja bagi mereka yang
mampu. Perintah kurban pertama kali menggunakan kambing. Dan dalam
perkembangannya, hewan-hewan ternak yang lain boleh dijadikan hewan
kurban, seperti sapi, kerbau atau pun kuda.
Di hari itu seluruh umat Muhammad bergembira. Mereka saling berbagi. Membagi kebahagiaan, berbagi daging kurban. Namun,
ada mungkin sebagian dari kita ‘kurang bahagia’ ketika menerima daging
hewan kurban tersebut. Terutama daging kambing. Kambing sering menjadi
‘kambing hitam’. Sudah memang kambing, ‘dikambinghitamkan lagi’. Kasihan
sekali. J
Seperti
yang saya alami beberapa hari yang lalu. Ketika itu hari sudah siang,
dan jam kantor sebentar lagi akan berakhir. Sementara menuggu waktu
pulang, beberapa ibu-ibu sedang asyik ngobrol. Mereka membicarakan tentang masalah seputaran hari raya kurban.
Dari
obrolan mereka saya menangkap bahwa, banyak efek negatif yang
ditimbulkan oleh daging kambing, seperti bisa menyebabkan kulit menjadi
gatal-gatal atau alergi. Bisa menyebabkan kadar kolesterol darah kita
akan naik karena katanya daging kambing mengandung kadar kolesterol yang
tinggi. Cuma, mereka tidak menyebutkan berapa kadar kolesterol daging
kambing yang dibilang tinggi itu. Selain itu, daging kambing juga
disangka menyebabkan tekanan darah menjadi naik (hypertensi). Dan masih
banyak efek buruk yang lain jika kita mengkonsumsi daging kambing. Beda
jika kita mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi cenderung lebih aman
jika dibandingkan dengan daging kambing. Mungkin banyak dari kita punya pendapat yang sama dengan pendapat ibu-ibu itu.
Baik,
mari kita renungkan sejenak. Dalam Islam, ada perintah menyembelih
kambing. Yaitu pada saat Idul Adha atau Idul Qurban dan aqiqah. Ada
apa dengan kambing? Kenapa kambing yang disyariatkan untuk dipotong?
Apa istimewanya kambing yang konon katanya ‘jahat’ karena meningkatkan
kolesterol itu?
Sudah
pasti Allah tidak pernah mau mencelakakan makhlukNya Nabi Muhammad SAW
tentu tidak pernah salah menerima dan menyampaikan wahyu. Kita sebagai
umat Muhammad yang beriman, tentu akan selalu menuruti segala
perihidupnya. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa, salah satu makanan
favorit Rasulullah adalah daging kambing (muda) dan sangat tidak suka
akan jeroannya.
Dan
jika kita jeli membaca sirah para anbiya, kebanyakan para Nabi dan
Rasul adalah penggembala kambing. Binatang kambing sangat dekat dengan
kehidupan mereka. Daging kambing dan susunya adalah makanan dan minuman
favorit mereka.
‘Ala
kulli hal, berikut saya coba ungkapkan fakta-fakta menarik seputar
daging kambing secara ilmiah. Menurut Prof.Dr. Ir. Ali Khomsan (2007),
seorang guru besar IPB dalam buku “Sehat Itu Mudah”, daging kambing
ternyata memiliki kandungan kolesterol yang setara dengan daging sapi,
ayam dan babi yaitu 70mg/ 100 gram bahan makanan. Sedangkan yang
membedakannya adalah pada kandungan asam lemak jenuhnya.
Sumber
lain menyebutkan bahwa, daging kambing memiliki kandungan lemak total,
kolesterol, lemak jenuh (saturated fat) yang elebih rendah jika
dibandingkan dengan daging lain pada umumnya. Kandungan protein daging
kambing hampir sama dengan daging lainnya, akan tetapi daging kambing
memiliki karakterisitik yang khas dalam hal lemak jenuh dan kolesterol.
Daging
kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dan kandungan
yang lebih tinggi lemak mono dan polysaturated-nya. Hal ini dapat
dilihat apabila setelah daging kambing dimasak akan terlihat lebih
banyak cairan lemak yang keluar menetes.
Kandungan
lemak jenuh yang lebih rendah ini dan juga kandungan kolesterolnya yang
lebih rendah menunjukkan bahwa daging kambing itu sehat. Disamping
itu daging kambing memiliki kandungan iron (zat besi), potassium dan
thiamine (vitamin B1) yang lebih tinggi, di lain pihak kandungan
sodiumnya lebih rendah dibandingkan dengan daging lain.
Hasil analisa menunjukkan bahwa daging kambing memiliki lemak 50% lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi dan 45% lebih rendah dibandingkan dengan daging domba, akan tetapi rasanya tetap enak.
Maka
itu, kita sebenarnya tidak perlu takut memakan daging kambing karena
daging itu ternyata lebih menyehatkan ketimbang jenis daging lainnya.
Dalam 100 gram daging kambing, terdapat 154 kalori, 9,2 mg lemak, 3,6 mg
lemak jenuh. Sedangkan, pada 100 gram daging sapi terdapat 207 kalori,
14 mg lemak, dan 51 mg lemak jenuh.
Namun
demikian sate kambing dan gulai kambing justru kadang menjadi timbunan
lemak. Dalam satu tusuk sate biasanya diselipi potongan lemak untuk
menambah cita rasa. Demikian juga pada gulai kambing, terselip bahan
gulai yang penuh lemak seperti daging tetelan, tulang bersumsum dan
ditambah santan. Jadi agar daging kambing aman dikonsumsi, pisahkan
terlebih dahulu antara daging dan lemaknya. Dagingnya sehat, tapi
lemaknya berbahaya. Selain itu, upayakan jangan menambahkan bahan-bahan
yang bisa meningkatkan kandungan lemaknya.
Wallahu a’lam. (Dirangkum dari berbagai sumber).
Penulis : Aslul Khitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar