Kalau berjalan di dalam bandar udara internasional di Brasil, seperti
Bandara Antonio Jobim di Rio de Janeiro, Anda akan melihat banyak toko
yang menawarkan kopi Brasil. Mereknya beragam, ada Cafe Pele, Cafe
Pilao, Cafe do Ponto, dan Cafe Pimpinela. Sebagai salah satu penghasil
kopi utama dunia, Brasil jelas bangga dengan kopinya.
Begitu sampai di ruang tunggu lalu menuju ke warung kopi di sudut
untuk sekadar mengisi perut, sementara menunggu saat masuk pesawat,
Anda mungkin akan heran melihat mesin kopi dekat kasir. Sebuah mesin
kopi Nespresso, sebuah hasil industri Swiss, tampil lebih mencolok
daripada mesin kopi setempat.
Di tempat bersantai di berbagai bandara internasional, di
kantor-kantor modern perusahaan besar, ataupun di rumah-rumah kaum
urban, mesin kopi merek itu—tentu saja lengkap dengan kapsul-kapsul
kopinya—menjadi pemandangan yang biasa.
Nespresso tidak sekadar menjual mesin kopi dan berbagai jenis kopi
dalam wadah kapsul. Dia juga menjual citra sebuah gaya hidup, yang
dilambangkan dengan orang yang dipilih perusahaan itu sebagai brand ambassador Nespresso: George Clooney.
Dia urban, terkenal, sederhana, well-traveled, dan sophisticated. Itu alasan aktor itu dipilih oleh para anggota Nespresso Club dari seluruh penjuru dunia.
Tidak pendek jalan yang harus ditempuh Nespresso—bagian dari Nestle
Group—untuk mencapai posisi yang kini dinikmatinya. Ide kapsul—sebutan
untuk wadah kecil dari aluminium foil kedap udara berisi bubuk kopi—dicetuskan dan dikembangkan tahun 1982. Empat tahun kemudian perusahaan Nespresso didirikan.
Dalam sejarah perusahaan itu, mereka menyebut 10 tahun pertama adalah
fase merintis jalan, lima tahun berikutnya fase maju yang didorong
oleh inovasi, fase di mana Nespresso mencapai break-even point. Setelah fase menuju status ikon sebagai merek internasional, Nespresso kini dalam fase menjadi merek miliuner.
Kalau sekarang Nespresso memimpin dalam industri kopi premium
berporsi di pasar dunia, menurut Julian Liew, dari bagian humas
Nespresso, itu karena kemampuan perusahaan untuk terus mendorong
dirinya dalam pencarian mutu terbaik berkat semangat inovasi yang
dikobarkan oleh semangat pelopor dan gairah akan kesempurnaan. Ini yang
membuat laju pertumbuhan tahunan rata-rata 30 persen sejak tahun 2000.
Menurut Liew di pabrik Nespresso di Avenches, Swiss, beberapa waktu
lalu, kisah Nespresso berawal dari sebuah gagasan yang sederhana,
tetapi revolusioner: bagaimana orang bisa membuat secangkir kopi
espresso yang sempurna—dengan crema, aroma, dan rasa mantap—seperti seorang ahli pembuat kopi. Crema adalah minyak esensial kopi yang melindungi rasa dalam tubuh kopi.
Untuk yang belum kenal Nespresso, perusahaan itu mewujudkan gagasan
tersebut lewat dua komponen, yaitu mesin kopi dan kapsul berisi 5,5 gram
kopi bubuk. Begitu dimasukkan ke mesin, bagian atas kapsul dilubangi.
Ketika dijalankan, mesin itu memompa air panas dengan tekanan tinggi.
Dalam sekejap, orang bisa menikmati espresso dengan crema yang istimewa.
Di jantung konsep ini, kata Liew, adalah trilogi Nespresso, kombinasi
tiga pilar keunggulan, yaitu kopi mutu tertinggi yang pas porsinya
dalam wadah kapsul, mesin kopi yang pintar dan mudah digunakan, serta
layanan eksklusif yang pribadi.
Inovasi tak henti
Kesan mengenai pencarian mutu terbaik dengan inovasi yang tak henti
juga terasa ketika kami mengunjungi pabrik Lindt & Sprungli,
perusahaan cokelat mutu tinggi yang terkenal di dunia, di Kilchberg,
Swiss.
Negara itu tidak menghasilkan biji kakao, tetapi mengapa bisa dikenal
sebagai penghasil cokelat terkenal? Rahasianya, menurut Lindt &
Sprungli, adalah penggunaan bahan mentah yang terbaik. Mereka
menggunakan kakao varietas Criollo dan Trinitario dari Afrika Barat,
Amerika Selatan, dan Amerika Tengah.
Tahun 1879 Rodolphe Lindt menemukan mesin conche untuk membuat cokelat yang meleleh di mulut dengan menambahkan cocoa butter. Dia kemudian menjual paten mesin conche ini kepada keluarga Sprungli yang mempunyai pabrik dan toko cokelat sejak 1845.
Namun, inovasi tidak berhenti. Para ahli cokelat—yang disebut maitre chocolatier—perusahaan
itu terus mencari serta mengembangkan resep-resep baru dan cara-cara
baru untuk menyuguhkan kreasi mereka. Tiap tempat produksi Lindt &
Sprungli di seluruh dunia mempunyai maitre chocolatier yang merupakan aset sangat berharga perusahaan cokelat itu. Di Swiss, perusahaan itu mempunyai dua perempuan dan tiga laki-laki maitre chocolatier.
Bagi para maitre chocolatier Lindt, unsur-unsur utama hasil
karya kreatif mereka adalah inovasi, imajinasi, dan kreativitas. Dari
ide sampai pengembangan produk, jalannya tidak selalu mulus. ”Contohnya
resep Excellence Chili, mula-mula dianggap terlalu pedas,” kata Hans
Geller, maitre chocolatier yang memandu kami dalam uji cokelat.
Resep cokelat dengan rasa cabai itu diubah dan, setelah puluhan
sampel, akhirnya ditemukan resep yang imbang, menghasilkan cokelat yang
sampai sekarang—lima tahun setelah diciptakan—masih sangat populer.
”Cokelat itu seperti fashion,” kata Geller. ”Selalu ada inovasi baru.”
Dua perusahaan Swiss tersebut memperlihatkan pentingnya mencari mutu
tertinggi dan terus berinovasi. Nespresso, misalnya, dalam jajaran limited edition-nya
tahun lalu menampilkan ”Singa Toba” yang dari namanya bisa ditebak
kopi dari daerah mana. Mereka juga punya ”Tanzaru” dalam deretan edisi
terbatasnya.
Nespresso juga menyasar segmen pasar yang jelas. Secara demografi,
pelanggannya— yang tergabung dalam Club Nespresso—adalah pertengahan
40-an-50-an, berpendidikan, dan kosmopolit. Sering bepergian, tahu
mengenai kopi.
Mereka inilah yang memilih George Clooney sebagai pengejawantahan
Nespresso. Siapa lelaki setengah baya kosmopolitan yang tidak ingin
bercitra George Clooney. (Kompas.com) sumber :http: //www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/strategi-bisnis/34283-strategi-perusahaan-besar-jadi-pemimpin-industri-kopi-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar