Kampung Akhirat


BismillaahirRohmaanirRohiim.
. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 
Allahumma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa aalihi washohbihi wassalim.. Di dunia ini, kita semua adalah p.e.r.a.n.t.a.u, kita semua adalah m.u.s.a.f.i.r, tidak selamanya kita akan berdiam di dunia ini. Sebagaimana telah digambarkan oleh Rasulullah SAW, bahwa kita di dunia ini "laksana" seorang musafir yang berteduh di bawah rindangnya sebuah pohon yang kemudian akan berlalu untuk melanjutkan perjalanan. Maka Rasulullah SAW berpesan, “Kun fid dunya ka annaka ghoriibun aw 'aabirus sabiil - Jadilah dirimu di dunia seperti orang asing atau seperti seorang musafir”. (HR. Bukhori). 

Karena, dunia yang kita tempati saat ini hanyalah persinggahan s.e.m.e.n.t.a.r.a, jangan sampai kita t.e.r.k.e.c.o.h akan keindahan dan kenikmatannya sehingga "melupakan" kita akan KAMPUNG AKHIRAT..tempat a.b.a.d.i..tempat kita k.e.m.b.a.l.i (_ _') Sahabat, kita semua seringkali rindu pulang kampung, ketemu orangtua, keluarga atau sahabat kecil kita dulu, ingin sekali kita membahagiakan mereka dengan membawa kabar gembira dan oleh-oleh atau hadiah, semua itu bisa kita lakukan apalagi kalau kita adalah orang SUKSES dan KELEBIHAN BEKAL, maka kepulangan kita akan selalu dinanti dan dirindu, kita akan disambut dengan penuh senyum dan keramahan. Sebegitu rindunyalah kita dengan kampung halaman tempat kita lahir dan dibesarkan, padahal di kampung itu tidak banyak yang bisa kita nikmati. Sahabat, tidak rindukah kita dengan sebuah Kampung kita yang sesungguhnya ? Luasnya seluas langit dan bumi, itulah yang kita sebut dengan KAMPUNG AKHIRAT. 

Kita bersama triliunan orang dari seluruh ummat dari mulai ummat Nabi Adam sampai Ummat Nabi kita Muhammad SAW saat ini, akan berjalan menuju kesana ke Kampung Akhirat dengan berjalan kaki tanpa alas kaki dan tanpa sehelai kainpun menempel di tubuh kita, seluruh ummat tersebut termasuk kita akan berjalan dan berharap menuju KAMPUNG yang di dalamnya terdapat ISTANA k.e.b.a.h.a.g.i.a.a.n, namun kita akan bisa memasuki ISTANA itu kalau kita mempunyai KUNCInya, dan kunci itu harus kita ambil kepada Sang Pencipta ISTANA tersebut, namun kita semua selalu bertanya-tanya sendiri dengan penuh kekhawatiran, “mungkinkah Kita akan dapatkan salah satu kunci dari istana itu ? nomor berapakah kiranya kunci istana Kita ? lalu sampai kapan kita akan dipanggil menghadap sementara sekian triliun orang ikut ngantri mendapatkannya ? “. 

Semua orang menunggu antrian yang sangat panjang di sebuah PADANG MAHKSYAR yang sangat luas dan teramat sangat panas membakar kulit-kulit kita, keringat kita mendidih, kulit kita hangus melepuh, tak ada jual makanan apalagi restoran, tak ada jual air mineral apalagi es cream, tak ada jual obat apalagi rumah sakit, diantara kita ada yang berjalan ngesot, ada yang merangkak, ada yang tegak ada juga yang terbalik dengan membawa beban beban yang sangat berat yaitu harta benda yang dulu dititipkan Allah kepada kita namun kita lupa atau tidak sempat mengembalikannya. Duh betapa sangat menderitanya kalau hal itu terjadi pada diri kita, na’udzubillaahi min dzalik. 

Diantara triliunan orang yang mengantri itu tiba-tiba kita melihat ada orang-orang yang mengantri tapi berpakaian rapi, diatas kepalanya ada naungan mendung yang begitu sejuknya sambil sesekali ada rintik-rintik hujan membasahi kepalanya, di kanan kirinya ada pelayan yang senantiasa memenuhi kebutuhannya, dia duduk santai di atas dipan yang nyaman sambil tiduran, duh..betapa senangnya kalau orang itu adalah kita, aamiin!. Siapa sajakah orang-orang yang akan mendapat naungan itu ? 

Rosulullah SAW bersabda : “Ada tujuh golongan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menaungi mereka di bawah naungan ‘Arsy-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan ‘Arsy-Nya. Mereka adalah : 
  1. Pemimpin yang adil (kepemimpinannya hanya untuk mengupayakan kesejahteraan dan keselamatan Dunia Akhirat terhadap semua orang yang dipimpinnya),
  2. Pemuda yang kokoh dalam idealisme memegang teguh aturan Allah (tidak tergiur dengan glamournya gaya hidup duniawi ), 
  3. orang yang hatinya terkait dengan Masjid (selalu merindukan saat meeting special dengan Allah di Masjid dalam sholat berjama’ah), 
  4. orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, 
  5. seorang lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik, namun dia berkata: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, juga sebaliknya 
  6. orang yang bersedekah namun merahasiakannya, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, 
  7. orang yang mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan sendirian hingga berlinang air matanya.” (Hadits. Muttafaqun ‘alaih) 

Lalu tiba-tiba di atas kita juga terlihat sekelompok orang dalam antrian itu yang terbang melesat menuju kearah yang sama dengan kecepatan tinggi dan dikawal oleh para Bidadara-Bidadari harum mewangi dengan senyuman dan lambaian tangan yang menggambarkan kebahagiaan yang teramat sangat, Subhanallaah betapa bangga dan bahagianya kalau orang itu adalah kita ! Siapa sih mereka itu ? 

Dialah orang yang menjual diri dan hartanya di Jalan Allah, semua potensi dirinya, waktunya serta seluruh daya dukung yang dimilikinya dikorbankan hanya untuk bagaimana Islam dan Sytem Allah ini tegak di muka Bumi ini, seluruh hidupnya hanya untuk RIDHO ALLAH & AKHIRAT ORIENTED. Baginya di dunia kerja menderita dan sengsara karena berbagai tekanan system dan otoritas tak akan begitu dirasa karena semua hasilnya akan dia investasikan sepenuhnya untuk kebahagiannya di Akhiratnya. 

Baginya semua orang membenci dan mencaci semua rintisan kerja dan hasil karyanya tak akan menyurutkan langkahnya asal Allah tetap tersenyum atas segala yang dilakukannya. Tak ada istilah pensiun dalam berjuang dan berkarya hingga ia melihat Islam dan System Allah tegak di Bumi yang ia pijak, baginya Gagal atau Sukses menumbangkan system Setan yang telah mengangkangi Dunia saat ini tak akan menyurutkan langkahnya hingga nyawa tercerabut dari raganya. AllahuAkbar *^_^* 

Sahabat, hanya orang-orang luar biasa yang mampu meraih sesuatu impian yang luar biasa, kita mungkin orang yang biasa-biasa saja tapi cara hidup dan tujuan hidup kita harus luar biasa, kita harus meninggalkan dunia ini sebagai orang yang luar biasa kemudian hidup kembali sebagai orang yang teramat istimewa, semuanya itu harus dalam pandangan Allah bukan sudut pandang manusia dengan segala gaya hidupnya. Aamiin by : Harry & Ranny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar