Mari kita renungkan kisah shahih berikut ini, semoga menjadi “ibroh”
(pelajaran) bagi kita semua, khususnya bagi para pemimpin kaum muslimin…
Suatu hari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu melakukan inspeksi
ke salah satu wilayah di daerah Himsh, untuk mengetahui keadaan
rakyatnya di sana & Gubernurnya yang bernama Sa’id bin ‘Amir
al-Jumahi. Namun ketika Beliau tiba di sana, Beliau dikejutkan oleh
pengaduan para penduduknya serta kesan negatif yang mereka lontarkan
atas Gubernurnya. Padahal Umar sangat mengetahui tentang kepribadian dan
sosok orang pilihannya tersebut. Akhirnya, Umar mempertemukan Sang
Gubernur, yaitu Sa’id bin ‘Amir al-Jumahi, dengan rakyatnya dalam suatu
majelis.
Umar : “Apa kritikan kalian kepada Gubernur?”
Rakyat : “Pertama: Setiap harinya ia baru ke kantor
setelah agak siang!”
Umar : “Apa jawabanmu wahai Sa’id?”
Sejenak Sang Gubernur terdiam…..lalu ia mendongakkan kepalanya seraya
berkata..
Sa’id : “Demi Allah! sesungguhnya aku enggan mengatakan hal ini.
Namun, karena engkau memaksaku, maka akan kukatakan yang sebenarnya.
Sesungguhnya aku tidak memiliki pembantu, sehingga setiap pagi aku
membantu istriku memasak, setelah semua makanan telah siap, aku mandi,
lalu kemudian aku pergi ke kantor..”
Umar pun menitikkan air matanya, lalu menengok kepada rakyatnya
seraya berkata..
Umar : “Apa kritikan kalian selanjutnya?”
Rakyat : “Kedua: Andaikan ada di antara kami yang
ingin bertemu dengannya di malam hari, ia selalu berhalangan!”
Umar : “Apa alasanmu wahai Sa’id?”
Sa’id : “Demi Allah! Sesungguhnya aku enggan membuka rahasia ini.
Aku telah memberikan seluruh siangku untuk manusia, sehingga seluruh
malamku, aku persembahkan untuk Allah..”
Umar : “Apa kritikan kalian selanjutnya?”
Rakyat : “Ketiga: Setiap bulannya ada satu hari yang
ia sama sekali tidak ke kantor wahai Amirul Mu’miniin..”
Umar : “Jawablah kritikan mereka wahai Sa’id!”
Sa’id : “Wahai Amirul Mu’miniin, sesungguhnya aku tidak memiliki
pakaian, melainkan apa yang menempel di tubuhku ini. Aku mencucinya
sekali dalam sebulan, lalu aku menunggu di rumah hingga bajuku kering,
lalu kemudian di sore hari aku ke kantor..
Mendengar jawaban tersebut, Umar pun berseri-seri seraya berkata..
Umar : “Alhamdulillaah…aku tidak keliru memilih orang!”
Lalu Umar pun menghadiahi Sang Gubernur uang sebesar seribu dinar..
Tatkala istri Gubernur melihat hadiah tersebut, ia pun mengatakan..
Istri : “Alhamdulillaah…mulai saat ini kita akan menjadi orang
kaya! Wahai suamiku, belilah kebutuhan sehari-hari dengan uang itu, dan
sewalah seorang pembantu..”
Dengan tenang Sa’id pun menjawab..
“Wahai istriku…inginkah engkau kutunjukkan pada sesuatu yang jauh
lebih baik daripada yang engkau sebutkan itu?”
Istri : “Iya…”
Sa’id : “Kita pinjamkan uang ini kepada Allah….dengan membagikannya
kepada fakir miskin, anak-anak yatim, dan para janda yang kekurangan..”
Hingga akhirnya tiada tersisa sekeping uang dinar pun di rumahnya…
– Diterjemahkan dari TARIKH DIMASYQ karya Ibnu
Asakir : 21/161-162
sumber http://kisahislam.net/2011/09/25/umar-bin-khaththab-gubernurnya-yang-bernama-said-bin-amir-al-jumahi/
Assamaualaikum, wr wb...
BalasHapusSalam Admin, Artikel yang bermanfaat...!!!
Subhanallah, Umar Bin Khattab adalah khalifah ke 2 setelah abu bakar as siddiq. Beliau terkenal dengan ketegasannya, adil, jujur dan selalu menyanyagi rakyatnya, baik yang islam maupun yang nonislam. bahkan beliau juga sangat di takuti setan, subhanallah... kangen dengan kepemimpinan sosok pemimpin seperti Umar Bin Khattab...